JANGAN pernah meremehkan sarapan pagi. Anak yang terbiasa mengonsumsi sarapan setiap hari memiliki kemampuan lebih baik disekolahnya. Menurut Prof Dr Moersintowarti B Narendra MSc SpA(K), pola diet dengan menyertakan sarapan bagi anak akan memacu pertumbuhan yang tepat dan memaksimalkan kemampuan disekolah.
Hal itu disebabkan keperluan nutrisi harian mereka terpenuhi sejak pagi. Sayangnya, sarapan sering ditingglkan karena kesibukan saat pagi. “Sering anak-anak melewatkan waktu untuk sarapan kala sedang terburu-buru mengejar jam masuk dipagi hari ,” ungkap dokter spesialis tumbuh kembang anak RSU dr Soetomo, Surabaya, itu.
Alasan takut terlambat atau tidak mau terjebak kemacetan sering menjadi kendala. Bila anak takut terlambat sekolah, hendaknya orang tua membantu dalam mempersiapkan segala kebutuhannya. Yaitu, dengan mengajarinya untuk mempersiapkan keperluan sekolah ketika malam.
Dengan demikian, rutinitas sarapan tersebut tidak ditinggalkan. Bila benar-benar terpaksa tidak dapat sarapan, anak bisa dibawakan bekal makanan kesekolah. Dia menyarankan, sebaiknya para ibu membuat makanan yang sederhana dan praktis namun sehat untuk dikonsumsi saat sarapan.
Misalnya, menu sereal dengan susu ditambah buah segar. Sepotong roti dengan selai kacang dan margarin ditambah buah segar. “Bila takut terlambat bangun pagi, ada baiknya memasak makanan praktis pada malam hari sehingga esok pagi tinggal dipanaskan saja,” sarannya. Sebaliknya, hindari makanan dengan kandungan karbohidrat dan lemak tinggi. Sebab, bila kelebihan energi saat pagi, hal itu justru dapat membuat anak mengantuk dan tidak konsentrasi dengan mata pelajaran.


(Sumber: Kliping koranKu)


Continue Reading...
 





MUNGKIN banyak wanita tak menyadari rutinitas membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel, dan merapikan ruangan bisa menjadi cara jitu untuk mengontrol kehidupan mereka. Bisa diartikan bersih-bersih bisa jadi terapi yang membuat badan dan pikiran fresh.
Selain menghabiskan sebagian waktu di tempat kerja, para wanita mengaku tak tahan meninggalkan rumah dalam keadaan tak rapi. Bahkan beberapa dari mereka menyebut diri mereka ‘cleanaholics’, dimana mereka tak akan tenang meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan. Keadaan ini juga dikenal dengan istilah ‘cleaning addiction’ (kecanduan bersih-bersih).

Pernyataan tersebut didukung sebuah survei online yang dilakukan di Inggris, yang mengamati perilaku dan kebiasaan wanita pekerja yang didukung Discovery Home and Health.
Survey yang menganalisa dua ribu wanita dengan kisaran usia 38 tahun ini menemukan bahwa tujuh dari sepuluh wanita mengaku tidak bisa meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan, atau mereka akan merasa tidak tenang selama beraktifitas diluar, selain juga ketakutan disebut ‘pemalas’.
Lebih dari setengahnya (58 persen) merasa depresi jika rumah mereka berantakan, sementara 59 persen mengatakan sesuatu yang tak rapi dan tidak tertata pada tempatnya sangat membuat mereka cepat merasa tertekan dan tak nyaman. Rata-rata wanita yang kecanduan bersih-bersih ini menghabiskan 9.70dolar setiap minggunya untuk membeli produk penyegar udara.
Sementara hanya empat persen yang mengatakan bersih-bersih rumah itu adalah pekerjaan yang sangat membuang waktu dan tenaga.

Dee Smith, executive producer channel  Cleanaholics mengatakan wanita Inggris merasa lebih bahagia dan lebih bisa mengontrol dirinya jika rumah mereka bersih dan rapi. Bahkan banyak wanita merasa nyaman dan bahagia melihat rumah dan ruangan mereka tertata rapi.
Kenyataan ini membuat hari dan hidup mereka lebih bahagia. Tanpa mereka sadari bersih-bersih rumah bisa meningkatkan nilai positif diri dan lebih bisa mengontrol hidup. Jadi jika ingin selalu sehat jiwa dan raga, kenapa tak mencoba terapi bersih-bersih ini, selain ekonomis, rumah pun jadi tertata rapi.


(Sumber: Kliping koranKu)



Continue Reading...
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home